Gangguan Mental dan Stigma

           (Gambar diambil dari WDRFree)

Gangguan mental adalah dua kata yang sering diremehkan orang. Banyak orang yang berpendapat bahwa gangguan mental adalah sesuatu hal yang menakutkan. Mereka menganggap kalau gangguan mental adalah penyakit yang "mematikan" dan memalukan.


Anggapan ini tumbuh di masyarakat, yang menyebabkan orang takut terkena label "gangguan mental". Akibatnya orang yang sebenarnya terindikasi gangguan mental tidak mau berkonsultasi ke psikiater atau psikolog.


Padahal gangguan mental ada beberapa jenis, seperti depresi, bipolar disorder, gangguan kecemasan, PTSD, skizofrenia, gangguan makan, ADHD, OCD dan lainnya. Gangguan mental ini tidak bisa didiagnosis sendiri, harus ada ahli yang mendiagnosisnya. 


Orang sudah terdiagnosis gangguan mental harus menjalani terapi. Ada dua terapi yang dibutuhkan, yaitu psikoterapi dan pemberian obat. Selain itu harus ada dukungan lingkungan berperan dalam proses remisi gangguan mental.



Sayangnya saya sering menemui orang-orang yang seharusnya menerima perawatan gangguan mental, tidak mau datang ke psikiater atau psikolog. Mereka takut untuk jika stigma itu menempel pada dirinya. Selain itu mereka merasa bahwa tubuh mereka sehat, jadi tak perlu ke pusat kesehatan.


Padahal Psikiater Jiemi Ardian menjelaskan dibeberapa kontennya bahwa depresi juga hadir karena tubuh yang membuat. Kok bisa? Terkadang kita tidak menyadari bahwa tubuh kita sebenarnya "sakit", seperti inflamasi. Yang menyebabkan otak kita menyuruh untuk beristirahat, kemudian akan muncul gejsla depresi. 


Selain itu tubuh kita juga sering memberi pertanda bahwa kita harus berobat ke psikiater atau psikolog. Salah satunya maag. Beberapa kasus maag akut harus diperiksa ke psikiater, karena ada gangguan dalam mental maupun tubuhnya.


Jadi ketika kita diberikan saran ke psikiater atau psikolog, jangan takut dulu. Coba datang dan amati keadaan di tempat prakter psikiater dan psikolog. Mereka normal kok, coba ajak mereka berbincang. Jawaban mereka nyambung kok.


Tidak seperti bayangan orang-orang, kalau yang menerima perawatan mental pasti "gila". Jadi jangan takut jika menerima diagnosis soal gangguan mental. Tetap semangat, karena pasti kita bisa melewatinya.


*tulisan ini dibuat ketika overthinking penulis mulai menguasai, dan diperuntukkan untuk teman-teman yang takut untuk ke psikiater dan psikolog. Penulis tidak ada background psikolog, tapi penulis juga sedang menghadapi gangguan mental yang diderita

Postingan populer dari blog ini

Drama The Day Of Becoming You, Steven Zhang, dan Femininitas

Move To Heaven dan Arti Sebuah Hubungan