HI dalam Drama Korea : Smart Power dalam Search : WWW

Ini adalah bagian pertama saya membuat judul artikel HI dalam Drama Korea. Setelah menimbang materi beberapa hari, akhirnya saya memutuskan mengambil tema smart power dalam drama Korea Search : WWW. Saya mengambil tema ini, karena tema ini tidak banyak yang menyadari dalam drama ini. Kita mulai kulasannya...
                (diambil dari wikipedia)

Drama Search : WWW sendiri adalah drama yang tayang dipertengahan tahun 2019. Drama ini dibintangi oleh Im Soo Jung sebagai Bae Tae Mi, Lee Da Hee sebagai Chayeon (Scarlett), dan Jeon Hye Jin sebagai Song Ga Kyeong. Drama ini falam garis besarnya menceritakan bagaimana persaingan bisnis dari dua perusahaan raksasa mesin pencarian di Korea Selatan, yaitu Unicon dan Barro.


Kedua perusahaan mesin pencari ini berlomba untuk menggaet masyarakat agar menggunakan layanannya. Dalam dunia perlombaan bisnis ini ada campur tangan pemerintah Korea Selatan disalah satu mesin pencarian, dengan menghapus tranding topic. Di sinilah saya ingin membahas persoalan peran smart power dalam drama ini.



Sebelumnya kita bahas smart power terdahulu, smart power sendiri adalah kombinasi antara hard power dan soft power. Smart power sendiri dikenalkan oleh Joseph S. Nye pada tahun 2008. Penggunaan smart power sendiri, pemerintah tidak hanya menguasai dalam bidang pertahanan, ekonomi atau politik saja (hard power), tetapi juga dalam cara pandang masyarakat tentang pemerintah tersebut (soft power).


Hal ini tanpa kita sadari tampil dalam drama Korea Search : WWW. Dalam drama ini mertua dari Song Ga Kyeong menyuruh untuk menghapus tranding topic mengenai skandal salah satu petinggi partai, karena dianggap akan mengganggu elektabilitas partai yang sedang berkuasa. Selain itu, pemerintah juga ingin mengatur perihal kebebasan berpendapat dengan mengetahui informasi pengguna mesin pencarian. Lalu pemerintah memberi imbalan dengan listrik murah untuk industri digital. Hal ini digunakan agar pemerintah dapat mengontrol kebebasan berpendapat, sehingga tidak "mencederai" image pemerintah.


Dalam drama ini menyadarkan kita bahwa kebebasan berpendapat dalam platform digital, bagaikan dua mata pisau bagi suatu negara. Dengan keaktifan suatu bangsa dalam media massa bisa mencerminkan sifat suatu negara atau pemerintahan yang baik atau buruk. Yang bisa berdampak pada image negara atau pemerintahan tersebut. Penggunaan hard power saja terkadang malah membuat image suatu negara atau pemerintah menjadi tidak "ramah" di mata publik, diperlukan juga penggunaan soft power untuk "memoles" pandangan tersebut. Smart power inilah cara yang tepat untuk memadupadankan power.


Hal tersebut digunakan oleh pemerintah dalam drama tersebut untuk mengatur pendapat, agar image yang ditampilkan baik dengan menggunakan smart power. Terlihat bagaimana pemerintah menekan kebebasan berpendapat dengan dalih pemberian listrik gratis bagi industri digital. 


Dalam episode terakhir Song Ga Kyeong dan salah satu koleganya membeberkan upaya Pemerintah dalam melakukanan penekanan terhadap Unicon, yang ditampilkan dalam mesin pencarian WWW. Drama ini sangat menarik untuk diamati, karena cerita yang dibawakan sangat berkaitan dengan kehidupan sekarang. Sehingga pantas untuk menjadi tontonan di waktu senggang.

Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Search:_WWW
Raimzhanova, Algerim. 2015. POWER IN IR: HARD, SOFT, AND SMART. Universitas of Bucharest. 

Postingan populer dari blog ini

Drama The Day Of Becoming You, Steven Zhang, dan Femininitas

Move To Heaven dan Arti Sebuah Hubungan

Gangguan Mental dan Stigma